Ada pertanyaan yang menggelitik dan saya kira perlu dibahas, pertanyaan itu datang dari pihak-pihak yang menjadi objek dari pekerjaan Standar Audit, tadinya kebanyakan dari auditor sendiri tidak begitu mempermasalahkan namun ketika pertanyaan itu dilontarkan oleh orang nomor satu yang memimpin sebuah lembaga audit mau tak mau hal ini pun menjadi bahan diskusi dan pemikiran. Pertanyaannya sederahana yakni “mengapa dengan menggunakan standar dan kriteria audit yang sama menghasilkan simpulan dan rekomendasi yang berbeda-beda antara satu tim audit dengan tim audit lainnya atau terdapat perbedaan pendapat di kalangan auditor sendiri terhadap suatu permasalahan yang sama pada sasaran atau objek pemeriksaan yang berbeda secara lokasi namun dari sisi substansi atau jenis objek yang diaudit adalah sama.
Untuk memahami permasalahan ini saya kira ada baiknya kita terlebih dulu membahas independensi auditor. Auditor adalah jabatan profesional yang di dalam lembaga pemerintah disebut dengan jabatan fungsional tertentu. Dalam jabatan auditor ada tuntutan kepada setiap auditor untuk bisa bersikap independen dan mandiri. Independen yang dimaksud yakni dalam pengambilan keputusan auditor harus bersikap objektif dan tidak memihak, menghindari bias dan sikap subjektif; sedangkan sikap mandiri adalah dalam setiap melaksanakan tugasnya tidak terikat atau menghindari sikap ketergantungan dalam hal mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan dalam audit. Tuntutan independen dan mandiri ini akan memengaruhi cara berpikir yang independen dan mandiri juga, ini baik untuk tetap menjaga objektivitas, namun menjadi kurang baik ketika kemandirian ini membentuk sikap atau sifat yang arogan yang menutup pendapat dari pihak lain berkenaan suatu masalah yang sedang diaudit, dan ini melahirkan pendapat atau simpulan yang berbeda terhadap suatu permasalahan yang sedang diaudit, bahkan kadang perbedaannya ekstrim sehingga hal itu menimbulkan pertanyaan “mengapa dengan kriteria yang sama menghasilkan simpulan yang berbeda walau pun menggunakan standar audit yang sama.
Hal berikutnya yang menjadi penyebab adanya perbedaan simpulan yang dihasilkan oleh auditor adalah sikap atau sifat tidak berkembang atau tidak mau meng-update pengetahuan berkenaan dengan perkembangan ilmu audit maupun aturan atau standar yang dijadikan kriteria dalam audit. Auditor tidak hanya dituntut tahu tentang peraturan perundangan yang dijadikan kriteria tetapi juga harus memahami filosofi terkait mengapa aturan perundangan itu dibuat, kebanyakan auditor tidak berpikir bahwa mereka harus mengetahui filosofi suatu peraturan perundangan, bahwa suatu aturan perundangan itu ketika dibuat memiliki dasar dan kondisi yang menuntut adanya perubahan atau solusi terhadap suatu permasalahan atau menjadi pedoman agar memudahkan bagi pihak-pihak tertentu dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Ketidakfahaman terhadap asal-usul atau falsafah sebuah aturan perundangan akan menyebabkan auditor merespon secara keliru terhadap suatu permasalahan, sehingga yang terjadi kadang simpulan atau rekomendasi yang dihasilkan tidak memberikan solusi bahkan menambah beban pihak yang diaudit atau memperkeruh masalah atau juga menyebabkan permasalahan itu timbul berulang-ulang atau dengan istilah lain berulang tahun.
kix388 slot telah menjadi situs judi slot terpopuler untuk seluruh masyarakat Indonesia dan banyak digandrungi karena penawaran promosi kix388 slot yang mudah didapat dan jackpot Maxwin yang sangat besar tersedia di kix388 slot login sini.Karena itulah kami sebagai slot gacor kix388 link alternatif siap menjadi wadah bagi semua pecinta slot yang bisa bermain menggunakan smartphone atau tablet.Akses login oxl88 link dan registrasi juga sangat mudah dan dengan tampilan yang bagus akan memanjakan anda saat bermain di sini.